Oleh : Ansori Barata

Tanjabtim,Rodaberita.id- Jika ada yang bisa menyatukan orang-orang dari segala lapisan, tak peduli jabatan atau strata, jawabannya sederhana: jalan sehat. Di atas kertas, acara ini terlihat seperti kegiatan sederhana, sepele bahkan sekadar langkah demi langkah sambil menyapa tetangga kiri-kanan. Namun, lebih dalam dari itu, jalan sehat adalah panggung cerdas untuk memberikan masyarakat“liburan” singkat dari tekanan sosial, tekanan kekuasaan dan hiruk-pikuk nya.

Di jalan sehat, rakyat berdiri sejajar tanpa kasta, melangkah serupa, sementara senyuman ditebar seolah dunia tanpa masalah. Saat bendera start dikibarkan, seketika segala status lenyap, seragam-seragam formal berganti kaos santai, sementara wajah-wajah serius menjadi ramah. Sepintas, acara ini menjadi ruang publik ajaib di mana semua yang hadir merasa “bebas”dari tekanan sosial seperti mendadak kita hidup dalam utopia kecil di mana tiap individu, tak peduli apa jabatan dan latar belakangnya, setara dan Bangkit dari mimpi yang mencekam.

Baca juga:  Muhammad Aris: Pemuda Tanjabtim Ber-Komitmen,"Taro Ada Taro Gauk"

Di balik langkah-langkah sehat ini, tentu terselip dinamika menarik. Dari perspektif ilmu sosial, jalan sehat menjelma ruang relaksasi massal, tidak hanya sebagai latihan fisik, tetapi juga menjadi pelepas beban bagi masyarakat yang sering hidup dalam lingkaran aturan sosial, kekhawatiran ekonomi, hingga hiruk pikuk politik yang seolah tiada akhir. Daripada menyediakan ruang-ruang relaksasi sungguhan, jalan sehat hadir sebagai “solusi cepat” pengalihan suasana, di mana beberapa kilometer ditempuh bukan untuk mencapai tujuan fisik, melainkan “melepaskan” sebentar beban pikiran dan kekangan sosial.

Dalam ajang jalan sehat, warga tak perlu menghiraukan isu ekonomi, kebijakan publik, atau bahkan masalah lingkungan semuanya larut dalam sekejap, bahkan jika hanya untuk satu pagi saja. Ini adalah cara sederhana namun brilian dari masyarakat kita untuk bersorak, menikmati udara bebas, sambil sejenak melupakan berbagai lapisan kompleksitas sosial yang biasanya mengekang mereka.

Baca juga:  LaRis Resmi Mendaftar,Dengan Berjalan Kaki Ke KPU Tanjabtim

Maka, bila ada yang bertanya, “Mengapa kita perlu jalan sehat?” Mungkin jawabannya lebih dari sekadar “untuk kesehatan.”Itu adalah cara cerdas untuk sedikit menyelam dari dunia nyata sebuah selingan satir dari ketidakadilan dan tekanan sosial yang dihadirkan secara gratis dan ya, sangat menyehatkan.

Laris sangat faham jika masyarakat butuh istirahat sebentar. Butuh refreshing pikiran dan tubuh dari kecemasan, dari masalah-masalah, maka Jalan sehat adalah solusinya.

Menjalankan hidup sehat dengan berjalan kaki setiap hari maka kesehatan kita akan selalu terjaga” terdapat Kalimat “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” merupakan Adedium dalam bahasa Latin, yaitu mens sana in corpore sano. Pepatah ini memiliki arti bahwa jika jiwa seseorang sehat, maka tubuhnya juga akan sehat.

Kesehatan raga memiliki pengaruh besar terhadap jiwa seseorang. Seseorang yang sehat akan lebih bersemangat dalam menjalani kegiatan sehari-hari dibandingkan dengan orang yang kurang sehat.

Baca juga:  M Imat Nudin, Tokoh Muda Dengan Semboyan Langkah Kecil Anak Desa

Untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani, salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah berolahraga. Beberapa aktivitas fisik yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga, di antaranya: Berjalan kaki, Berkebun, Menyapu.

Dalam melakukan olahraga, sebaiknya dilakukan secara rutin minimal 30-60 menit sehari, minimal tiga hari dalam seminggu.

Dengan hadirnya kampanye jalan sehat yang di Inisiasi oleh Laza-Aris bersama Zumi Zola dan putri Zulhas, pada Sabtu 2 November 2024 kembali mengajak masyarakat untuk jalan sehat sebagai usaha refreshing sosial. Kali ini Mendahara Ilir jadi tempat bagi kemeriahan giat sosial Laris.

“Mari Ramaikan, supaya hidup lebih Menyala” ungkap Rano, orang dekat Laris, yang selalu intens mengikuti giat sosial Laris, Calon Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur 2024-2029 ini.(Hadi su)