Ketua LSM Jaringan Pemantau Kewenangan Tanjab Barat/foto(RT)

Tanjabbar,Rodaberita.Id – Memasuki musim kemarau bahaya kebakaran hutan dan lahan selalu menghantui Masyarakat, terkhusus wilayah Provinsi Jambi yang menjadi langganan kebakaran Hutan dan lahan disaat musim kemarau.

Data terbaru karhutlah di Provinsi Jambi sepanjang tahun 2024 untuk lahan gambut yang sudah terbakar mencapai 58,9% sementara lahan mineral mencapai 40,07% angka ini menunjukan bahwa dibutuhkan semua lintas sektor untuk bekerjasama dalam mengatasi karhutlah yang ada di Provinsi Jambi.

Diketahui lahan gambut yang masih luas di Provinsi Jambi

 

yakni di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dengan luas lahan yang cukup banyak tentunya menjadi titik rawan ketika memasuki musim kemarau sebab Tanjung Jabung Barat sering menjadi langganan Karhutlah.

Baca juga:  Dinas Kesehatan Sarolangun MOU Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara Dengan Kejari Sarolangun

Terkait hal tersebut Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Pemantau Kewenangan (JPK) Tanjung Jabung Barat angkat bicara terkait persoalan tersebut.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Pemantau Kewenangan (JPK) Rahmadi Ariyanto,S.Kom mengajak seluruh masyarakat,petani dan perusahaan untuk bersinergi dalam proses membuka lahan dengan bijak.

“Kita mengajak masyarakat,petani dan perusahaan agar membuka lahan dengan bijak, jangan membuka lahan dengan cara membakar karena dapat membuat dampak polusi dan dampak negatif lainnya.”Ucapnya.

Lebih lanjut Rahmadi mengatakan, Pemerintah Daerah tidak akan sanggup menangani masalah ini sendiri kalau tidak bergandeng tangan bersama dalam menghadapi permasalahan kebakaran hutan dan lahan tersebut.” Tutupnya(Rt)