Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Di Bawah Umur, Menjadi Perhatian Binmas Polres Tanjab Timur
Tanjabtim,Rodaberita.Id– Maraknya Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak dibawah umur,menjadi perhatian khusus Binmas Polres Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).
Perhatian khusus ini bermula dari berbagai kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur yang telah terjadi pada pertengahan tahun 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menyikapi hal tersebut, Satuan Binmas Polres Tanjab Timur turut ambil andil dalam menekan terjadinya kasus yang mengancam generasi penerus di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung ini.
Kasat Binmas Polres Tanjab Timur, Iptu Ses Ekowati,dalam hal ini mengatakan, dari banyaknya laporan masyarakat dan pengungkapan kasus terkait pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang masuk ke Polres Tanjabtim, pihaknya gencar memberikan himbauan serta edukasi ke sekolah-sekolah hingga ke setiap setiap RT, untuk memberikan pemahaman tentang bahayanya ancaman pelecehan seksual yang kerap menyasar ke anak dibawah umur.
“Bahkan, kami juga melibatkan Bhabinkamtibmas untuk ikut andil membiarkan imbauan ini juga wilayah yang menjadi binaannya. Agar pemahaman terkait bahayanya ancaman pelecehan seksual ini bisa sampai ke seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.
Pemaksimalan dalam menyampaikan himbauan terkait bahaya dari ancaman pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur ini dilakukan oleh Satuan Binmas Polres Tanjabtim tujuannya agar, para orang tua dan keluarga bisa lebih mengawasi anak-anak mereka, terutama anak wanita agar tidak menjadi sasaran para pelaku yang hendak melampiaskan nafsu jahatnya.
“Untuk diketahui bersama-sama, dari sejumlah kasus yang berhasil diungkap jajaran Polres Tanjabtim , rata-rata predator dalam kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur ini adalah orang terdekat dari korbannya. Seperti ayah tiri, paman atau tetangga” ungkap Kasat Binmas Polres Tanjab Timur ini.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya kasus ini yaitu, selain kurangnya pengawasan orang tua dan keluarga, faktor kurangnya pendidikan, akhlak yang baik dan juga faktor ekonomi dari para pelaku lah yang turut melandasi munculnya niat jahat mereka.
“Oleh karena itu, dalam memberikan imbauan ke seluruh kecamatan yang ada di kabupaten ini, kami juga menggandeng dinas terkait. Seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, Agar kegiatan ini bisa berjalan secara maksimal dan masyarakat bisa menerima wawasan yang lebih banyak lagi untuk membentengi anak mereka dari perbuatan keji tersebut.” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari.Halaman : 1 2 Selanjutnya