PSN PetroChina/foto(Ist)
Tanjabtim,Rodaberita id– Kasus pencurian yang berulang kali terjadi di PetroChina Ujung Jabung Ltd, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), kembali menjadi sorotan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Tanjung Jabung Timur.
Humas PetroChina Ujung Jabung Ltd, Eko Mulyono, mengungkapkan bahwa pencurian dengan modus pembolongan pipa telah mengakibatkan kebocoran dan menghambat operasional perusahaan.
“Beberapa waktu ini kami sangat disibukkan dengan perbaikan pipa yang bocor akibat pencurian. Yang dirugikan bukan hanya kami, tetapi juga masyarakat Tanjung Jabung Timur, pemerintah daerah, dan negara Republik Indonesia,” ujar Eko.
Menanggapi hal ini, Edy Saripudin menilai bahwa kejadian ini menunjukkan kegagalan dalam sistem keamanan. Ia merujuk pada Peraturan Menteri ESDM RI Nomor 32 Tahun 2021, khususnya Pasal 34, yang mengatur bahwa instalasi pipa penyalur wajib dilengkapi sistem pemantauan, pencegahan, dan pengamanan untuk mengendalikan bahaya serta sistem tanggap darurat.
“Ini bentuk kegagalan yang sangat memprihatinkan. Sebelum beroperasi, instalasi pipa minyak dan gas bumi harus melalui inspeksi teknis dan pemeriksaan keselamatan terlebih dahulu,” kata Edy.
Menurutnya, jika pencurian terus terjadi, maka analisis risiko yang dilakukan kontraktor pemegang izin usaha telah gagal. Edy juga menekankan bahwa Menteri ESDM RI harus bertanggung jawab, karena Persetujuan Layak Operasi (PLO) berada di bawah kewenangan Dirjen Migas Kementerian ESDM.
PetroChina Diminta Laporkan Pencurian ke Aparat Penegak Hukum
Edy menegaskan bahwa PetroChina Ujung Jabung Ltd harus segera melaporkan kejadian ini ke aparat penegak hukum agar kerugian negara dapat diketahui dan ditindaklanjuti.
“Jika pihak PetroChina tidak melaporkan kejadian ini, masyarakat bisa saja menduga ada pembiaran atau bahkan keterlibatan orang dalam yang memiliki keahlian di bidang minyak dan gas bumi,” tambahnya. (Hadi su)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.