Tanjabtim,Rodaberita.Id -Saat mendaftarkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur 2024-2029, Zumi Laza menyampaikan cloding statement yang menggugah, “Kekuasaan hanya sementara, tapi jasa seorang pemimpin akan diingat selamanya.” Pernyataan ini bukan sekadar ungkapan, tetapi mengandung filosofi mendalam tentang hakikat kepemimpinan yang sesungguhnya—sebuah warisan yang tak lekang oleh waktu.

Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November ini, Zumi Laza dan Muhammad Aris menawarkan perspektif berbeda tentang politik daerah. Bagi mereka, posisi bupati dan wakil bupati bukan hanya soal meraih kekuasaan, melainkan tentang melanjutkan cita-cita mulia para pendahulu, mereka yang telah lebih dulu membangun landasan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga:  Sahabat Laza Juga Berpartisipasi Untuk Menghantarkan Kemenangan LaRis

Dalam konteks Hari Pahlawan, keduanya mengingatkan bahwa semangat pahlawan tidak hanya muncul di medan perang, tetapi juga dalam pengabdian dan upaya nyata untuk memajukan daerah. Laza dan Aris berkomitmen mengemban amanah ini dengan tanggung jawab dan dedikasi, mengusung visi yang tak hanya berdampak sementara, tetapi membawa manfaat bagi generasi mendatang.

Jika jabatan bupati adalah kekuasaan yang sementara, Laza dan Aris ingin memastikan bahwa kepemimpinan mereka akan menjadi warisan yang akan diingat selamanya karena mereka memang bercita-cita menggoreskan tinta emas dalam pengabdian kepada Tanjung Jabung Timur, dengan program Samudera Bangkit.

Sebuah cita-cita luhur, tepat di Hari Pahlawan ini, yang mengingatkan kita semua bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang menjadikan pengabdian sebagai warisan untuk masa depan.(Hadi su)

Baca juga:  Layak dan Realistis, Prinsip-Prinsip Penting dalam Gagasan Samudera Bangkit